Hingga pada waktunya liburan, saya mendapatkan informasi bahwa hasil OSP sudah dipublikasikan melalui internet. Penasaran, saya langsung memeriksanya. Hasilnya, saya berada di peringkat tiga Jakarta! Nama saya muncul di antara Rolandi, Ericko, Edrick, David, Vilberto (Vito), Gerry, Beatrice, dan Geraldi. Saya tahu mereka siapa, karena sambil pelatihan saya juga mengumpulkan informasi tentang pesaing-pesaing tangguh, tetapi mereka mungkin tidak tahu saya siapa. Saya sudah mengenal Ericko sebelumnya karena dia pernah mengajak saya makan kwetiaw (alias "ngetiaw") di belakang SMAN 112, dan Vito karena saya terkaget dia mampu menyelesaikan kubus rubik dengan cepat (waktu itu rubik belum trend).
Hari yang Semakin Mengganas
Tidak lama kemudian, datanglah email dari petinggi TOKI untuk mengikuti Pelatihan Jarak Jauh (PJJ). Pada zaman itu, PJJ masih dilaksanakan di ranau (sebelum ada tokilearning). Mulai di PJJ, saya menghadapi soal-soal pemrograman yang belum pernah saya coba sebelumnya. Beruntung karena ada bekal pengetahuan pemrograman yang saya dapat saat SMP, saya mampu bertahan hingga chapter 3 (materinya tentang rekursi) tanpa bantuan. Sesampai di chapter itu, saya diutus untuk mengikuti pelatihan daerah (pelatda) bersama dengan 8 nama lain yang saya sebutkan sebelumnya.
Hari yang Semakin Mengganas
Tidak lama kemudian, datanglah email dari petinggi TOKI untuk mengikuti Pelatihan Jarak Jauh (PJJ). Pada zaman itu, PJJ masih dilaksanakan di ranau (sebelum ada tokilearning). Mulai di PJJ, saya menghadapi soal-soal pemrograman yang belum pernah saya coba sebelumnya. Beruntung karena ada bekal pengetahuan pemrograman yang saya dapat saat SMP, saya mampu bertahan hingga chapter 3 (materinya tentang rekursi) tanpa bantuan. Sesampai di chapter itu, saya diutus untuk mengikuti pelatihan daerah (pelatda) bersama dengan 8 nama lain yang saya sebutkan sebelumnya.