Berkali-kali dalam hidup, saya harus menghadapi banyak hal dalam jangka waktu yang sempit dan terbatas. Contohnya adalah pada tahun 2013, yang mana saya harus:
- Menjadi ketua panitia programming competition CompFest 2013.
- Menjadi ketua Fun Programming Club di Fasilkom.
- Menjadi ketua departemen di suatu bagian pada KMBUI.
- Belajar untuk ICPC Regional 2013.
- Menjadi asisten dosen untuk perkuliahan yang melelahkan karena banyak sesi lab dan asistensi (struktur data & algoritma).
- Kuliah!
Mungkin kalian bertanya, kenapa saya "gila" mau memiliki aktivitas sebanyak itu. Sebagian besar alasannya adalah tidak ada orang lain yang mau mengemban tugas tersebut. Berhubung saya salah satu yang berpotensi, akhirnya saya terima saja pekerjaan itu, daripada tidak ada yang menjalankan.
Pada akhirnya saya berhasil melewati hal-hal tersebut, dan ternyata pada tahun 2014 hal sejenis itu terulang lagi. Perlahan-lahan, saya mempelajari bagaimana kiat-kiat menggunakan waktu secara efisien. Hal ini lah yang akan saya bagikan pada tulisan ini.
Penting!
Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya. Efek yang dialami atau cara yang digunakan orang lain bisa jadi berbeda.
Pekerjaan Boleh Jadi Banyak,
Tetapi Stress Karena Banyak Kerjaan Tidak Boleh
Misalkan suatu pekerjaan bisa diselesaikan dalam 5 jam. Namun karena stress, bisa jadi pekerjaan itu selesai dalam 7 jam. Ada waktu lebih yang digunakan untuk pusing-pusing dan tidur-tiduran karena tidak bisa menerima kenyataan. Yang harus disadari adalah hal-hal seperti ini tidak memberi keuntungan. Jika kita mampu mengatasi stress dan bekerja seperti biasanya, pekerjaan bisa jadi lebih cepat selesai.
Mungkin penyebab utama dari stress ini adalah rasa panik karena ada terlalu banyak pekerjaan dan khawatir tidak bisa selesai tepat waktu. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi stress tersebut (ada saya jelaskan di bawah). Percayalah bahwa jika pekerjaan yang banyak itu diselesaikan sedikit demi sedikit, lama-lama akan selesai juga.
Rencanakan Pekerjaan yang Harus Selesai Hari Ini
Menurut saya perencanaan ini harus realistis. Tidak perlu "pokoknya hari ini harus selesai tugas A, tugas B, tugas C, presentasi X, sama project Z". Sebab kalau tidak mungkin selesai, bisa jadi hari esoknya juga "pokoknya hari ini harus selesai tugas B, tugas C, presentasi X, sama project Z". Ujung-ujungnya sama saja dengan tidak ada perencanaan per hari, hanya bekerja semampunya untuk menyelesaikan tugas per hari.
Biasanya rencana harian saya seperti gambar berikut:
Batangan hitam menyatakan istirahat
Jadi diharapkan dalam sehari 3-4 pekerjaan besar bisa selesai.