Kamis, 09 Oktober 2014

OSN 2014 - Mataram, Lombok

Lima tahun telah berlalu sejak saya mengikuti OSN 2009. Saya yang dulu duduk sebagai peserta, kini duduk sebagai juri. Lebih tepatnya, saya berada di bawah SC (Scientific Committee), yaitu panitia yang mengurus segala hal yang berkaitan dengan soal. Sungguh suatu kehormatan besar saya bisa menjadi juri bagi OSN komputer/informatika 2014.


Lima tahun berlalu

Kegiatan sebagai juri sudah dimulai sejak lama sebelum OSN. Kami mulai mengumpulkan soal, menyeleksi soal, dan memproses soal hingga dijadikan soal yang siap pakai. Apakah hanya itu? Tidak! Kami juga mengurus sebagian kecil PJJ dan open OSN. Kebetulan tahun ini (2014), Open OSN akan dibuka untuk kalangan internasional. Banyaknya yang harus dikerjakan menjadi mengganda. Untungnya selalu ada pembina TOKI yang siap menasihati dan membantu.

Saya lebih menceritakan tentang apa yang terjadi saat OSN secara garis besar. Sehingga tulisan berikut akan dimulai dari hari pertama OSN.

Hari 1

Saya berangkat bersama tim SC pagi-pagi buta, yaitu penerbangan pukul 05.20. Kami sudah berkumpul di kantor Sirclo sejak malam sebelumnya, supaya bisa bersama-sama pergi ke bandara. Untuk penerbangannya, kami transit di Bali, lalu naik pesawat kecil ke Lombok.


Pesawat kecil Garuda


Akhirnya sampai di Lombok

Kami tiba di Lombok sekitar pukul 11.00, lalu naik mobil yang sudah disiapkan panitia menuju hotel Grand Legi. Perjalanannya cukup panjang, dan bapak pengemudinya bercerita banyak tentang Pulau Lombok.

Setelah tiba di Grand Legi, saya melihat-lihat keadaan hotel, makan siang, lalu pergi menuju hotel Lombok Raya, yang menjadi lokasi bertanding sekaligus hotel peserta. Kami membantu Pak Fauzan dan tim TC mengatur konfigurasi komputer peserta.Pekerjaan paling membosankannya adalah melakukan instalasi software seperti FPC, DevC++, mengatur environment variable, dan sebagainya. Untungnya Karol dan Ivan berhasil membuat script bat yang sangat membantu dalam instalasi program. Setelah menjadi kuli instalasi selama beberapa jam, akhirnya urusan itu beres dan kami kembali ke hotel.


Para "kuli" instalasi

Di hotel, kami berkumpul lagi untuk rapat teknis pelaksanaan practice session esok hari. Pak Adi menyampaikan bahwa kita perlu memberikan perhatian lebih kepada mereka yang belum lancar dalam memprogram. Sehingga kami putuskan untuk memantau peserta-peserta dengan nilai PJJ (Pelatihan Jarak Jauh) rendah. Selain itu, tidak banyak yang dibahas, dan segalanya seharusnya berjalan lancar.

Hari 2

Hari ini kami sudah harus berangkat pukul 08.00 ke Lombok Raya. Setelah sampai di Lombok Raya, saya langsung mengatur public scoreboard yang sedang dites. Sayang sekali bahwa saya tidak bisa ikut acara pembukaan :( Dengar-dengar pada acara pembukaan itu ada pemutaran video dokumenter, yang ada Derianto-nya.

Mulai pukul 13.30, peserta dikumpulkan untuk pengarahan teknis, lalu menuju ruang pertandingan untuk uji coba. Saya mengawas dan mengajari beberapa peserta yang masih kebingungan dalam mengerjakan soal. Jalannya sesi latihan ini cukup lancar.


Sesi pengarahan sebelum latihan

Seusai sesi latihan, peserta dikumpulkan untuk membahas isu selama sesi tersebut. Tidak ada isu mayor yang dibahas, dan peserta diperbolehkan untuk beristirahat. Oh ya, peserta ini tinggal di hotel yang sama dengan tempat pertandingan, jadi tidak perlu ada bus yang mengantar.

SC masih memiliki tugas yang cukup sulit, yaitu menentukan soal mana yang akan dikeluarkan. Kami mempertimbangkan tingkat kesulitan seperti apa yang akan dikeluarkan untuk hari esok. Idealnya, terdapat satu soal bonus (yang pasti dapat dikerjakan orang), soal mudah, sedang, lalu sulit. Kami juga dibatasi bahwa beberapa jenis soal wajib keluar, seperti interaktif dan kreatif. Soal yang jenisnya sama juga dihindari untuk keluar secara bersamaan (misalnya, sebaiknya jangan ada beberapa soal geometri). Terlalu banyak pertimbangan! Kemudian Brian mengambil alih komando, dan berkat itu urusan memilih soal menjadi lebih lancar, cepat, efisien, dan praktis. Oh ya, penentuan soal ini juga meliputi penentuan soal untuk hari kontes kedua.

Malam harinya kami kembali ke hotel panitia, lalu mengajukan soal-soal yang sudah dipilih kepada Pak Suryana dan Bu Inge. Ada soal yang diubah, karena menurut Pak Suryana kurang cocok keluar sebagai soal OSN. Kelihatannya Pak Sur sangat berpengalaman dalam hal ini, dan segala tindakan/keputusan yang diambil memiliki dasar yang sangat kuat. Oleh karena itu, saya sepakat dengan keputusan tersebut. Setelah selesai menentukan soal yang mau dikeluarkan, ditentukanlah nilai per subtask soal.

Saya juga harus kembali mengurus scoreboard, yang masih bermasalah. Kami menemukan masalah bahwa koneksi internet di tempat pertandingan kurang stabil, sehingga sulit untuk mengirimkan data kepada server scoreboard di ITB. Akhirnya diputuskan untuk tetap mengusahakan penggunaan scoreboard yang sudah dibuat, dan berharap internet di hari esok lancar.

Hari 3

Pukul 07.00 kami berangkat ke hotel tempat pelaksanaan pertandingan. Kami langsung ke ruang panitia, bersiap-siap, dan memasang soal di server Athena untuk Open OSN. Walaupun terburu-buru, akhirnya dapat dilaksanakan dengan baik. Kemudian saya kembali mengurus scoreboard yang tak kunjung selesai dari permasalahan.

Kontes berlangsung tanpa masalah, dan scoreboard mulai mencapai titik terang. Kami hanya perlu menyempurnakan beberapa hal lagi sebelum dapat ditampilkan secara online. Saya tidak tahu apa yang kemudian dilaksanakan peserta setelah kontes berakhir, karena saya masih mengawasi Open OSN. Sepertinya mereka dibebaskan untuk kembali dan beristirahat.


Tampilan scoreboard sementara di lokasi pertandingan

Namun, ada beberapa peserta yang nilainya tidak baik; kelihatannya karena masih belum lancar juga memprogram. Oleh karena itu Pak Adi meminta kami untuk mengadakan sekali lagi sesi "pengobatan", yang beliau sebut "Tong Fang". Klinik Tong Fang diisi oleh Irvin, Yafi, dan Ivan, yang berjalan dengan lancar.

Sorenya, kami pergi ke restoran pinggir pantai Sengigi untuk makan-makan. Menyenangkan sekali bisa makan-makan bersama dengan para pembina dan teman-teman, yang sambil makan sambil melawak. Hari itu juga pertama kalinya saya menikmati hidangan khas Lombok, yaitu plecing kangkung. Rasanya sangat enak! Kangkungnya gemuk, dan bumbu sambalnya gurih dan pedas (produksi saliva saya meningkat ketika mengetikkan kalimat ini). Saya juga makan banyak ikan (terutama kepalanya, karena yang lain tidak memakannya). Untuk minuman, kami mencoba "Fisherman's Favorite", yaitu jus campuran pisang, melon, jeruk, dan madu. Puas sekali makan di restoran tersebut!


Makan malam

Untuk malam ini, rasanya lebih santai karena soal sudah dipilih. Saya beristirahat, lalu mengerjakan scoreboard untuk memperbaiki beberapa hal yang masih kurang. Pak Yugo memberikan foto seluruh peserta. Tahukah berapa besar ukuran memori foto tersebut? Untuk 90 foto, ukurannya 4GB! Terlalu besar dan berat untuk pemrosesan dengan laptop saya, sehingga saya buat script untuk melakukan resize foto-foto itu. Pak Nur juga membantu melakukan cropping, sehingga pekerjaan ini bisa berlangsung dengan lebih cepat.

Hari 4

Seperti sebelumnya, kami berangkat pukul 07.00, pergi ke ruang panitia, menyiapkan laptop, dan upload soal untuk Open OSN. Saya juga finalisasi scoreboard, yang AKHIRNYA BISA BEKERJA (terima kasih banyak kepada Jordan, Mirza, dan Vincent).

Kontes dimulai, dan saya ikut mengawas (gantian dengan Ammar, yang sudah mengawas di ruangan pada hari pertama). Memang membosankan, berdiri dan mengawas selama berjam-jam pada ruangan yang hanya terdengar suara klik dan ketikkan. Saya pun mondar-mandir, melihat-lihat apa yang dikerjakan oleh peserta.

Akhirnya kontes berakhir, dan saya cukup lega karena sebagian besar tugas sebagai SC sudah terlaksana. Seluruh peserta dikumpulkan pada ruangan besar, dan dimulailah sesi "orasi" tentang TOKI & alumni. Isi dari sesi ini:
  • Perkenalan pembina dan alumni TOKI (yang hadir di OSN 2014)
  • Gambaran umum tentang kegiatan di TOKI, seperti persiapan Pelatnas, TOKI Camp, Persiapan OSK, OSP, dsb
  • Pembagian suvenir berupa gelang yang mengandung Flash Disk
  • Penandatanganan backdrop oleh seluruh peserta dan panitia, sepertinya hal ini telah menjadi tradisi sejak tahun 2012(?)
  • Ada juga sesi pilkada pemilihan juri favorit, dan secara mengejutkan saya menang :')


Sesi berkumpul


Menandatangani backdrop

Selain itu, ada juga peserta yang kebetulan berulang tahun pada hari itu. Karol, merekayasa adegan terjadinya kecurangan dan pura-pura menuduh peserta tersebut. Akhirnya, dikeluarkanlah kue dengan lilin dan semuanya bernyanyi lagu ulang tahun. Kurang asyik karena si peserta sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi, tetapi lumayan karena lilin yang digunakan ternyata jenis lilin yang sulit padam, sehingga butuh usaha ekstra untuk memadamkannya.

Untunglah seluruh sesi tersebut berjalan dengan baik, dan sepertinya menghibur para peserta. Terima kasih kepada Pak Julio dan pembina TOKI lainnya yang telah "mengendalikan" peserta :)

Usai kegiatan berkumpul itu, kami pergi ke warung makan untuk mencicipi makanan khas Lombok lainnya, yaitu ayam Taliwang. Ayam Taliwang ini kecil, tidak sebesar ayam yang biasanya dimakan. Ayam ini juga dibumbui secara berat, dan rasanya memang "nendang". Apalagi jika memesan yang pedas, wah bisa keringatan makannya.


Lihatlah panci tersebut, bumbu ayam Taliwang yang dashyat >:)

Saya pikir malam ini beristirahat tenang, berhubung kegiatan utama sudah sukses terlaksana. Ternyata tidak! Malam ini kita masih harus evaluasi kegiatan, melihat hasil kompetisi, dan menentukan jenis penghargaan best of the best. Hal yang paling menarik dari evaluasi hasil kompetisi adalah: nilai peserta yang mendapat sesi klinik "Tong Fang" meningkat! Jadi sudah terbukti sesi klinik tersebut ampuh!

Hari 5

Sudah 4 hari berada di Lombok, tetapi segala yang dilihat hanya padang rumput dan hotel. Oleh karena itu, seharian penuh ini kami pergi berjalan-jalan.

Pagi ini kami pergi menelusuri sisi barat Pulau Lombok, berasama dengan para pembina TOKI dengan berkendara. Sayangnya kita tidak turun ke pantai, hanya dari atas dan berfoto-foto. Lumayan, saya menikmati keindahan pulau ini. Melihat pantai juga mengingatkan saya kepada masa-masa IOI 2011 di Pattaya :')


Makan/minum kelapa


Air laut yang jernih


Tumbuhan lautnya bisa terlihat dari atas!

Siangnya, kami mampir di suatu restoran untuk makan. Makanan di restoran ini adalah makanan paling enak yang saya makan selama di Lombok (lupa apa nama restoran itu). Bahkan, tahu di sini saja sangat enak. Saya makan ayam taliwang, beberapa porsi kangkung plecing, dan (lagi) kepala ikan. Lama-kelamaan saya semakin terbiasa makan makanan pedas di sini :') Sambil makan, kami juga mengobrol dan melawak bersama para pembina TOKI.


Usai makan

Setelah puas makan, kita berkunjung ke Taman Narmada. Taman ini berisi peninggalan sejarah di Lombok, tetumbuhan, dan beberapa alat hiburan. Kami juga bertemu para peserta OSN, yang kelihatannya sesi wisatanya ke taman ini. Sebenarnya sangat disayangkan, bahwa jadwal rekreasi peserta hanya sehari. Itu pun sebenarnya hanya setengah hari.


Suasana Taman Narmada

Pulang dari Taman Narmada, kami berbelanja suvenir dan kembali ke hotel Grand Legi. Karena masih sore, saya iseng pergi berenang di kolam renang dan bersantai. Setelah berenang, saya akhirnya menikmati istirahat dengan tenang sambil menonton film.

Hari 6

Pagi ini saya gunakan untuk membantu Vincent dan Yafi membereskan properti TOKI yang masih ada di tempat pertandingan, yaitu server dan backdrop. Server Hercules itu ternyata berat juga, dan mengagumkan bahwa Vincent sanggup membawanya dari Bandung ke Soekarno Hatta SENDIRIAN.

Siang hari tiba, dan kami bergegas untuk pergi ke acara penutupan OSN. Saya selalu senang melihat para peserta yang melepaskan emosi positif selama penutupan, misalnya menangis atau berpelukan setelah mendapatkan medali.

Sesampainya di lokasi penutupan, sudah ada kursi khusus juri di bagian depan panggung :') Kami duduk menunggu acara dimulai, sambil mendengarkan musik dari Yankees Band yang sangat menghibur. Oh ya, ada juga peserta yang mau maju ke panggung untuk menyanyi.


Yankees Band

Penutupan berlangsung meriah! Untuk tahun ini, Jawa Timur menjadi primadona bagi OSN komputer/informatika. Mereka berhasil mendapatkan sekitar 2 emas dan 3 perak, jauh mengungguli provinsi lainnya. Untuk juara umum, tahun ini diraih oleh provinsi DKI Jakarta. Rasanya terakhir kali Jakarta menjadi juara umum adalah OSN 2010 saat di Medan, yaitu ketika saya menjadi peserta OSN untuk terakhir kalinya.


Setiap medalis OSN 2014

Pulang dari penutupan, kami belanja suvenir lagi, dan kembali ke hotel.

Hari 7

Pagi ini saya mengisi waktu dengan mulai mencelupkan diri ke dunia nyata, yaitu perkuliahan. Sebenarnya perkuliahan baru dimulai tepat dengan dimulainya OSN, jadi saya bolos selama seminggu pertama. Oleh sebab itu saya perlu melihat-lihat, seandainya sudah ada tugas atau hal yang perlu dikerjakan dalam perkuliahan.

Pesawat kepulangan kami terbang pada siang hari. Kami berberes, dan berangkat ke bandara dengan fasilitas mini bus dari hotel. Dengan kepulangan ini, berakhirlah rangkaian kegiatan selama OSN 2014.

Penutup

Saya senang sekali bisa terlibat dalam pelaksanaan OSN 2014 ini. Banyak pengalaman yang telah didapatkan. Dengan berakhirnya OSN 2014, liburan semester genap saya juga sudah berakhir. Liburan ini saya mendapatkan banyak pengalaman dari menjadi world finalist ACM-ICPC 2014, pendamping dalam IOI 2014, dan menjadi juri OSN 2014. Melelahkan, dan mengganggu masa kerja praktik yang saya wajib laksanakan pada tahun tersebut (tuntuan kuliah), tetapi semuanya sepadan!

Masih banyak harus yang dikerjakan untuk meningkatkan kualitas OSN komputer/informatika dan kemampuan pesertanya. Semoga dengan kontribusi ini, Indonesia bisa menjadi lebih maju dalam hal teknologi.


Foto dari kamera Pak Yugo

Tidak ada komentar :

Posting Komentar